Izinkan Aku Jadi Bagian Cinta Suamimu (Kisah Nyata)


Aku, seorang akhwat periang (setidaknya, begitulah yang tampak dari luar), berusia 22 tahun. Hidupku penuh dengan kesedihan, sejak kecil sampai tumbuh besar jarang ku kecap bahagia. Tapi ku kelabui dunia dengan sosok ku yang ceria dan penuh canda. Seringkali teman-temanku bertanya, “Ya ukhty, bagaimana caranya supaya tidak pernah sedih seperti anti?”, hanya senyum yang bisa ku beri untuk menjawab pertanyaan yang sesungguhnya pun ingin ku tanyakan pada mereka yang hidupnya bahagia tanpa cela. Tapi sudahlah, tak kan ku ceritakan kisah sedih masa kecilku, ku hanya akan mengisahkan pencarianku akan bahagia.

Dua tahun lalu, tepatnya saat usiaku 20 tahun, aku mulai berfikir untuk melepas kesendirian, ku utarakan niatku pada seorang akhwat senior yang memang sudah beberapa kali menawariku untuk “ta’aruf” dengan beberapa ikhwan yang semuanya kutolak karena berbagai alasan. Sampai ku mengenalnya, lewat sebuah situs pertemanan. Dia, Ubaid (bukan nama sebenarnya), seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di timur tengah. Sosoknya yang begitu dewasa, santun, lagi berilmu. Segala yang kucari ada padanya. Sayangnya, dia sudah beristri dan memiliki seorang anak. Kutepis hasratku untuk mengenalnya lebih jauh.

Hari demi hari, entah kenapa aku semakin kagum padanya. Walau belum pernah bertatap muka, tapi diskusi kami lewat “chat”, kedalaman ilmunya, keindahan susunan kata-katanya, sungguh meninggalkan kesan yang begitu dalam di hatiku. Aku mulai jatuh hati padanya. Ubaid, pria beristri itu!

Ternyata rasa-ku tak bertepuk sebelah tangan. Hari selanjutnya ia menelponku, dan ia menanyakan pandanganku tentang polygamy. Tentu aku menjawab bahwa polygamy adalah sunnah. Sunnah yang dibenci kebanyakan orang. Oleh sebab itu, aku kagum pada mereka yang bisa menjalankannya. Pada akhwat-akhwat tangguh yang mampu mengalahkan egoisme dan “hati”nya untuk berbagi orang yang paling dicintainya. Bukankah tak akan sempurna iman seseorang sampai ia mampu memberikan pada saudaranya apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri? Blah blah blah, panjang lebar penjelasanku saat itu. Ubaid mendengarkan, lalu berkata : “ما شاء الله, seandainya semua istri berfikiran seperti anti”. “Maukah anti menjadi permaisuri kedua di istanaku?”

Semburat jingga langit sore itu menjadi saksi bahagiaku mendengar permintaannya. Tapi syukurlah logika-ku masih berjalan. Ku katakan padanya “Bagaimana mungkin antum meminta ana menjadi istri antum sedangkan bagaimana rupa ana-pun antum belum tau? Juga bagaimana nanti respon keluarga ana dan keluarga antum, mungkinkah mereka akan menerima?” Dia hanya diam. Lalu kutanya “Apakah istri antum mengetahui, antum ingin berta’addud?” Dia menjawab “Tidak, tapi pemahamannya sudah baik, insya Allah istri ana akan menerima”. Tersenyum aku mendengarnya. Lalu kami sudahi percakapan sore itu.

“Lebih baik kamu ga usah nikah selamanya daripada jadi istri kedua!” Teriak ibuku, saat ku tanyakan pendapatnya tentang polygamy. Padahal aku belum menanyakan bagaimana pendapatnya jika akulah perempuan yang dipolygamy itu.

Kuutarakan keberatan ibuku kepada Ubaid. Ibuku memang sering melihat contoh polygamy orang-orang tidak berilmu yang hanya mengedepankan nafsu. Itu sebabnya beliau begitu menentangnya. Walau berpuluh kali kukatakan pada ibuku bahwa polygamy yang didasari ilmu dan ketakwaan pada Allah tentu akan berbeda cerita.

Ubaid memintaku untuk terus mendakwahi ibuku sampai beliau mau menerima syariat ta’addud. Diapun melakukan hal yang sama pada istrinya. Meyakinkannya untuk rela berbagi denganku.

Pelan namun pasti, ibuku akhirnya luluh. Beliau tidak lagi mencaci pelaku polygamy, apalagi setelah kuterangkan tentang hukum menolak syari’at atau mengingkari ayat AlQuran. Begitulah ibuku, menentang di awal, kemudian luluh setelah hujjah di tegakkan. الحمد لله . Semoga beliau selalu dalam lindungan dan rahmat-NYA.

Kusampaikan kabar gembira itu pada ubaid lewat sebuah pesan singkat. Dibalasnya dengan “Alhamdulillaah, insya Allah liburan musim panas ini, ana akan menikahi anti”. Senang hatiku tak terkira.

Empat bulan masa penantian terasa begitu lamaaaa.. Tertatih menjaga hati.. Karena memang cara ta’aruf kami tidak sepenuhnya benar.. Kami sering berkomunikasi lewat chat, telpon, dan sms.. Astaghfirullaah..

Hari yang dinanti pun tiba. Ubaid pulang ke Indonesia. Sendiri. Tidak dengan anak istrinya. Pertemuan pertama, semua masih terasa sempurna. Begitupun saat dia meminangku pada kedua orang tuaku. Sosoknya yang “charming” membuat orang tuaku seolah lupa dengan statusnya yang sudah menikah dan memiliki seorang anak. Hingga diakhir pertemuan itu seorang kerabat mengingatkan. Karena Ubaid meyakinkan bahwa pernikahan kami atas izin dan restu istri pertamanya, orang tuaku akhirnya menyerahkan segala keputusan kepadaku. Tentu saja aku menerimanya. Dengan hati berbunga!

Ikhwan nan lucu, cerdas, berilmu dan tampan itu, akan menjadi suamiku! Gadis mana yang tak bahagia dipinang pria sepertinya?

Setelah tanggal disepakati, Ubaid pamit untuk pulang ke kampung halaman dan menjemput orang tuanya. Dia akan kembali lagi bulan depan karena banyak jadwal mengisi kajian di kampung halamannya selama liburan musim panas.

Pada tanggal yang disepakati, Ubaid datang ke rumah. Tapi tidak dengan orang tuanya. Karena ternyata orang tuanya tidak merestui rencana pernikahan kami. Orang tuaku pun tidak akan merestui jika pernikahan ini tidak mendapat restu dari keluarga Ubaid. Buyar sudah rencana kami untuk menikah. Karena Ubaid tidak juga mendapat restu orang tuanya sampai masa liburannya berakhir. Dia kembali ke timur tengah untuk melanjutkan study, dan tentu saja untuk kembali pada istri dan anaknya. Cemburu kah aku? Ah.. Aku bahkan tak berhak sedikitpun untuk cemburu!

Aku hanya bisa menangis dan menangis. Ingin melupakannya saja, tapi rasa untuknya sudah terhujam sedemikian dalam. Astaghfirullaah. Ampuni aku ya Allaah.

Ubaid memintaku untuk menunggu. Dia berjanji akan menikahiku musim panas tahun depan. Aku yang dungu pun menunggu!! Setahun berlalu, beberapa proposal taaruf sudah kutolak dengan alasan “sudah ada calon”. Intensitas komunikasiku dengan Ubaid sudah jauh berkurang. Selain karena kesibukannya menghadapi ujian, juga demi menjaga hubungan kami agar tidak melewati batas.

Hingga tiba masa yang kunantikan. Liburan musim panas tahun berikutnya! Ubaid pulang ke Indonesia dengan istri dan dua anaknya! Ya, DUA anaknya. ternyata istrinya baru saja melahirkan anak kedua mereka.

Kunantikan janjinya. Pekan pertama, kedua, dan ketiga. Saatnya Ubaid datang dan menikahiku! Tapi tak ada kabar darinya! Kutelpon seorang akhwat temanku yang juga adalah tetangganya. temanku mengabarkan, Ubaid sedang menjaga istrinya di Rumah Sakit! Ternyata pekan lalu, istrinya mencoba bunuh diri dan mengancam akan membunuh bayinya setelah mengetahui rencana pernikahan kami! Allahul musta’an

Saat itu juga ku mantapkan niatku untuk mengakhiri semuanya. Walau sedikit terlambat! Ternyata Ubaid tidak pernah menyatakan niatnya menikahiku kepada istrinya, dia berencana melakukannya diam-diam. Dan dia juga tidak pernah memberitahuku bahwa istrinya mengidap depresi berat.

Singkat kata, aku menyiakan 1,5 tahun usiaku untuk menunggu seseorang yang tak layak kutunggu!

Hikmah apa yang bisa kita ambil dari kisah fulanah diatas?

Poligamy memang adalah sunnah yang sangat mulia. Apalagi sunnah yang satu ini seringkali di anak tirikan bahkan oleh umat muslim sendiri. Jadi tak perlu lagi di ragukan atau di perdebatkan tentang hukum dan keutamaannya.

Justru yang patut kita soroti adalah adab “calon” pelaku poligamy.

Betapa sering kita jumpai kisah seperti di atas walau mungkin tidak sedramatis itu? Betapa banyak wanita-wanita yang harus “patah hati” karena merasa di permainkan oleh “calon pelaku poligamy”? Setelah menabung harap, ternyata si ikhwan hanya “coba-coba”. Ternyata ia belum benar-benar siap dan belum “menyiapkan” keluarganya.

So, bapak-bapak, kalau mau nikah lagi yang ‘wise’ ya. Jangan grusa grusu cari akhwat dulu kalau belum benar-benar siap dan sanggup bersikap “jantan” menghadapi semua rintangan .

Walaupun izin dan restu istri/keluarga tidak wajib ada, tapi setidaknya akan mengurangi banyak hal tidak menyenangkan di kemudian hari. Kalaupun mau lanjut tanpa izin dan restu keluarga, silahkan saja, asal mampu menanggung segala resiko dan akibatnya. Jangan malah lari di tengah jalan, sementara ada akhwat yang menangis karena terlalu awal menabung harap.

Untuk saudari-saudariku tercinta di luar sana, jangan gampang “main hati”.. Buang jauh-jauh rasa cinta dan sejenisnya sampai akad sudah terucap.. selain menghindarkan diri dari dosa juga menghindarkan diri dari sakit hati insya Allah..

(Kisah ini adalah sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh seorang akhwat yang bersangkutan,,tapi untuk info detailnya sengaja di samarkan.)

Sumber: Strawberry (dengan sedikit perubahan)

53 responses to this post.

  1. Posted by Abdullah on Mei 16, 2012 at 8:15 am

    KALAU CERITA INI BENAR…INI HASIL DARI KEMASIATAN. MAU POLIGAMI KOK BERMAKSIAT DULU

    Balas

  2. Posted by agus on Mei 16, 2012 at 1:56 pm

    apa iya si ubaid itu penuntut ilmu , yg akhwat juga.. chating, sms, telepon.. maksiat itu cuy…. kalo mau poligami jgn maksiat dunk…

    Balas

  3. Posted by Antok on Mei 19, 2012 at 5:43 am

    Nah loe, si ubaid jd ustad lg, trus akhwatnya juga sok2 an lagi, maunya ma lulusan Timur Tengah, secara g langsung ngremehin ikhwan2 yg pernah ta’aruf ma dia, pdhal dianya chat, sms, telpon2 an, al jaza’ min jinzil ‘amal, rasain deh loe

    Balas

  4. Posted by MasDar Al-Mumtaz on Juni 5, 2012 at 8:27 pm

    koment-nya yg lbh qualifaid dong, doain biar dapat hikmah dan hidayah, bukan disumpah serapahi ^^

    Balas

  5. Posted by Yusuf on Juli 25, 2012 at 11:17 am

    Lain Kali difikir lagi kalau mau mengambil tindakan, biar ga kejebak…

    Balas

  6. Posted by Yusuf on Juli 25, 2012 at 11:18 am

    Hindarin maksiat lagian Anti masih lajang, masa sich ga bisa cari yg bujangan

    Balas

  7. niat yang suci tidaklah berkah bila ditempuh dengan cara-cara yang diharamkan Allah.. hikmah bagi kita semua.

    Balas

  8. Posted by abu lu'lu on Juli 26, 2012 at 6:21 pm

    Sesungguhnya pertolongan ALLAH itu dekat ‘tetapi kebanyakan manusia lalai, tidak mengetahuinya.

    Balas

  9. Posted by ngaryo saja on Juli 27, 2012 at 2:45 pm

    Kisah ini diangkat tentu untuk diambil hikmah dan pelajaran, bukan dihakimi. Ghafarallahu lahum. So, BIJAKSANALAH dan tunjukkan kalau kita dewasa. Sependek yang saya tahu, hukum poligami itu MUBAH (syaikh Muqbil -rahimahullah-) . Wallahu a’lam.

    Balas

  10. sepertinya cerita ini hanya fiktif belaka…cuma dikemas menjadi sebuah kisah nyata.
    tidaklah mungkin seorang akhwat dan ikhwan bertatap muka…sebelumnya…chat..smsan dll.

    Balas

    • Posted by Ranma on Agustus 20, 2017 at 4:02 pm

      Tidak mungkin? Maaf, kenyataannya demikian. Chat,sms, videocall bahkan benar2 berkhalwat pun ada dengan tanpa malu, dengan alasan pekerjaan, dll.

      Balas

  11. Posted by elsker on Agustus 21, 2012 at 6:42 pm

    I’am his second wife
    Kami menikah tanpa sepengetahuan istri dan keluarganya
    suami saya mencoba yg terbaik yg dia bisa
    Tapi, sbg manusia, sy cemburu bila mereka berbicara d telpon
    Suami sdh melakukan yg terbaik,
    Dan saya sekarang bingung, krn di Eid Mubarak, saat seluruh keluarga berkumpul, sy tdk bs ikut suami mudik, dan saya jg tdk diperkenankan utk berkenalan dg keluarga suami.
    Seakan saya org luar, sy menikahi suami, tp dilarang utk “menikahi” keluarganya 😥

    Balas

  12. Posted by jaelani on September 8, 2012 at 3:25 pm

    hmm. . . Si akhwatnya kasian juga, kalo sy jd bp nya sakit hati bisa-bisa. Ga coba2 deh bwt polygamy.he

    Balas

  13. Posted by up206 on September 15, 2012 at 8:10 pm

    POLIGAMY..ehm..ini yg bikin umat Islam rusak…apalgi pelakunya org2 yg ahli agama…padahal Rasul sdh kasih contoh nyata dan jelas…coba mana ada istri Rasul yg lebig muda usianya dari Siti Aisyah…??, klo sekarang…pasti lebih muda nd lebih mulus….udh gitu pake ayat2 pula alasannya… Jika saja org yg ngaku pinter ayat benar2 cinta Rasul…trus poligamy..cari donk Janda tua dan miskin…biar naik derajatnya…. Maaf saya emosi baca cerita di atas…

    Balas

    • Posted by Bambang Sutedjo on November 17, 2014 at 12:25 am

      Yang bikin rusak kelakuan umatnya yg tidak ngikuti aturan , salah satunya seperti membenci poligami inilah dan buat aturan sendiri musti cari yg lebih tua, janda miskin dll.
      Semua sudah diatur Allah, pikir yang baik bukan emosi, gunakan hukum berdasarkan syariah.

      Balas

    • Posted by jas on Desember 2, 2015 at 4:43 am

      Saya setuju bang…dengan anda,, banyak yg poligami hari dgn alasan mengangkat derajat janda miskin, namun kenyataan yg mereka cari adalah janda2 yang cantik, dan mudah…. munafik memang…

      Balas

  14. Smoga kita bisa mngambil hikmah darinya, Aamiin,,

    Pilihlah yang terbaik bagimu, supaya kau tak mnyesal di kemudian hari

    Balas

  15. Posted by lindawardah on September 22, 2012 at 10:30 pm

    bener2 kita bisa ambil hikmanya dari cerita ini,,,,
    kereeeennn abiiiiisssszzzz,,,,,
    jadi pilah2 dlu sblum memutuskan,,,,

    Balas

  16. Allah mentakdirkan sy hidup dlm poligami, suami menikah lagi,….. sy meyakini poligami adalah sunah Rosul dan bila kita iklas menerimanya insya allah itu adalah jal;an menuju syurga, tapi.. buat ukht2, akhwat kalau kalian belum siap untuk iklas jgn coba coba apalagi hanya mengandalkan kekaguman semata , poligami adalah perjuangan yang sangat sulit.. salah langkah kita tergelincir kepada murka Allah

    Balas

  17. huduh mba saya janda aja masih bisa dapet bujang,,,ngapain kamu pake mau ambil laki orang….masih muda lagi….aneh

    Balas

  18. Posted by funny imoet on Oktober 11, 2012 at 11:17 am

    Klo semisal di balik gimana? mang mbak mau di madu?
    sekalipun suami bilang bakal adil itu mah bulshit cz g da org yg bisa adil di dunia ini sekalipun seorg hakim.
    krena hanya Gusti Allah Maha Adil…

    Balas

  19. Posted by irna on Oktober 11, 2012 at 1:23 pm

    lah serah serah die jek, die cinta deh

    Balas

  20. 1. ikhwan dan akhwat hanya kata lain dari cowok dan cewek atau pria dan wanita,, semua harus terbuka dalam menilai dan menyikapi jgn terkotak pd satu sisi.
    2. Islam itu luas, di seluruh dunia ada kata-kata dan hikayat-hikayat yg blm kita mengerti,, klw menilai dari segi agama harus benar2 mengerti hakikatnya yg kita sampaikan.. jgn sampai salah dan malah menjadikan org bingung.
    3. klw menilai manusia ya harus dilihat sisi kemanusiawiannya juga,, karna klw hanya menilai dari 1 sisi kita bisa2 melupakan hukum dasar manusia itu sendiri, baru setelah nya kita melihat dari sisi yg lain, baik agama, sosial-masyarakat, psikologis dll.
    4. klw kita sdikit berfikir ttg coment2 yg ada,, harusnya kita dpt melihat perbandingan apa yg kita sampaikan sbnrnya tidak jauh berbeda dgn sikap-sikap dan sifat-sifat dari banyak orang, dengan cerita diatas. (kompleks)

    Semangat Muslim

    Balas

  21. Posted by Sharenna on Oktober 17, 2012 at 4:55 am

    Maaf ilmu sy dikittt ,dan baru tau kl sms,chatt,telp itu maksiat?? Vantes org yg ahli agama yg dkt dgn sy tdk mlakukan itu.antara ragu awalnya cinta/gak. jawabannya slalu cinta krn Allah…

    Balas

  22. Posted by Juna on Oktober 25, 2012 at 10:04 am

    Liat dulu bru ambil keputusan,jd senang dlu menyesal dikemudian hari,

    Balas

  23. Posted by Fani on Oktober 27, 2012 at 9:35 am

    Pembelajaran buat kita para ikhwat2 yg masih lajang agar lebih cermat lagi dalam memilih & memilah calon imam…

    Balas

  24. cari yang lain mungkin gak jodoh n ingat juga KARMA mbak hehehe

    Balas

  25. Posted by Viaena on Oktober 28, 2012 at 3:20 pm

    Menimba ilmu jauh2 hanya untuk polygamy ohh may good peruma ajha thu……

    Balas

  26. Posted by rinayantid on Oktober 30, 2012 at 8:15 pm

    Untuk para wanita baik yang masih lajang maupun sudah menikah.jangan pernah berdalih bahwa nabi pelaku polygami.lihatlah wanita wanita yg menjadi istrinya..tak ada manusia yg bisa berlaku adil seperti nabi..;Jika sudah tau pria yg anda sukai tlah beristri harus nya STOP berhenti..begitu juga para pria sebaliknya…dari kisah tsb wanita hanya memikirkan egois dan suara hati nya dengan membawa tameng hadist dan sunnah..tanpa ada rasa bersalah tlah mengganggu rumah tangga orang..dan laki laki yg tlah beristri adalah lakilaki egois yg menduakan hjatinya utk wanita lain..selingkuh hati lebih merusak..utk yg laki laki seandainya diri anda di selingkuhi bagaimana perasaan anda..begitu juga wanita..seandainya suami yg kamu cintai berselingkuh dibelakangmu bagaimana..;Jangan pernah membawa bawa agama. Utk sebuah perselingkuhan..pelaku polygami sebenarnya Buta tentang agamanyam

    Balas

  27. Posted by arini on Oktober 31, 2012 at 9:32 am

    poligamy emang kdang gx wajar. tapi… jka kta cinta?????? smua bisa terjadi.
    mencintai bukankah hal yg salah. kta berhak mencinta dan dcinta. kbahagiaannit ad dmn saja. kdank kta merasa aneh, mncitai lki-laki yg sudah bristri, tpi inlh fakta . yg hruz dlhat dn djlani

    Balas

  28. Posted by zaky on Oktober 31, 2012 at 3:14 pm

    cerita ga mutu…

    Balas

  29. 5F ingin menambahkan dlam surat ANNISA’ djelaskan : Dan janganlah kalian kaum lelaki menyusahkan para wanita(istrinya) ,,jd pbla seorang istri yg dimadu kl smpe mersa susah mka suami tersebaut telah melanggar ayat tersebut …mkasih ,,,

    Balas

  30. Posted by ajakan on November 14, 2012 at 3:41 pm

    tanpa poligami, suatu saat nanti akan ada perebutan pria oleh para wanita. he he he. jml wnt lbh byk dr pria.

    Balas

  31. mampir di situs ane sobb
    siap terbitin cerpen nihh 😀

    Balas

  32. Posted by Ummu Ayyasy on November 29, 2012 at 11:35 am

    Poligami itu adalah solusi dari Allah untuk para lelaki yang memang merasa tidak cukup dengan 1 istri. Poligami jauh lebih baik bila dibandingkan dengan berzina sana sini. Tapi yang lebih baik lagi adalah suami yang setia lahir batin, tidak poligami dan tidak selingkuh (tidak berzina).

    Balas

  33. Posted by ummu adinda on Desember 5, 2012 at 10:08 am

    POLIGAMI, sepertinya itu jd momok ug menakutkan buat para wanita tapi mau bagaimana itu adlah syariat yg telah ditetapkan Allah Subhanawatta:ala kalo kita mengingkarinya berarti kita menentang apa yg telah ditetapkan oleh Allah buat kita hanya bisa berdoa untuk bersabar dan tabah agar kita dapat menjalaninya

    Balas

  34. kalau gue sich gak mau menjalani pulygami

    Balas

  35. Posted by eva revianti on Desember 14, 2012 at 7:57 pm

    Iiiiii
    Bodoh banget tuh cwe М̣̣̥̇̊a̶̲̥̅̊ªüü di duain…
    Amit” cabang bayi…
    Munafik tuh orang..ustad. Kok М̣̣̥̇̊a̶̲̥̅̊ªüü poligami..
    Kayak roma irama donk..hahahaha

    Balas

  36. Posted by ummu afif on Desember 15, 2012 at 9:22 pm

    niat baik jgan dikotori oleh kebohongan,nanti jd tidak berkah

    Balas

  37. Posted by dont cry on Desember 19, 2012 at 2:04 pm

    buat anti “TERLALU”

    Balas

  38. Posted by zaskiA putri sucipto on Desember 20, 2012 at 10:52 pm

    Berabi m umMiny si.klo ummi bilang enggak..y engga
    Kn ridho alloh rido ummi m Abi

    Balas

  39. Posted by crystal on Januari 14, 2013 at 11:05 pm

    yeah.. terkadang orang hanya melihat pada sisi tertentu dan tidak mau –bahkan tidak mau tahu– pada sisi yg lain. Penghalalan poligami itu kan ada ceritanya, ada latar belakangnya.. lagipula, poligami adalah salah satu cara untuk menanggulangi perselingkuhan (jika dilakukan sesuai syari’at islam) dan juga pelacuran. kalau memang suami mau menikah lagi, sebagai laki-laki kan mesti bisa mikir, gimana kondisi keluarganya, apa latar belakangnya mau poligami, dll. dan yah memang benar, kalo mau poligami, laki-laki yg bersangkutan memang harus menyiapkan istri & keluarganya kalo mau poligami. karna bagaimanapun, seorang wanita pasti merasa sakit jika dimadu. istri rasulullah saja sering kali cemburu satu sama lain. dan sebagai wanita, harus selalu berusaha untuk ikhlas dan sabar, kan poligami itu hukumnya boleh, sudah jelas kan di al-qur’an. 🙂
    saya juga wanita yg bagaimanapun akan merasa sakit hati jika dimadu, tapi saya juga seorang muslimah yg tidak mau menyalahi syari’at islam. 🙂

    Balas

  40. Posted by Hakam on Februari 8, 2013 at 8:57 pm

    Namanya juga Cinta kadang melupakan segalanya, makanya sebelum pada posisi CINTA gunakanlah LOGIKA agar tidak terjerumus goda CINTA, laki-laki emang banyak akalnya untuk menaklukkan wanita, dan Wanita sangat lemah memenejemen EMOSI dalam dirinya

    Balas

  41. Posted by arok on Februari 14, 2013 at 5:52 am

    Banyak orang menilai seseorang dari luarnya saja, tak tau seperti apa isinya, palagi jaman sekerang dimana kemunafikan merajalela, agama di jadikan tunggangan wat menuhin sahwatnya, jadi wat para akhwat yang lagi cari pasangan hidup di check dulu ya calonya luar dalam, ojo grasa grusu, woles ae

    Balas

  42. Asslmkm wrwb

    Poligami NO!!! Monogami YESSS!!

    coba baca artikel saya, siapa tahu ada tambahan pengetahuan

    http://sosbud.kompasiana.com/2013/06/11/poligami-meningkat-bujang-lapuk-menggugat–567796.html

    Poligami jaman sekarang? mmmmm… aneh dehh…Sunnah Rosul? Sunnah Rosul yg mana?

    Balas

  43. klo dimulai dg itikad baik..cara baik..proses syar’i..rasanya dg niatan ibadah sang istri jg bisa memaklumi..klo kisahnya beginian..keknya sama aja tu kek selingkuhan..

    Balas

  44. intinya tekad, ketika tekad itu menyatu dalam mewujudkan kebaikan, maka gampang, kalau gak sama, maka tekad yang paling kuatlah yang menang (dicerita itu tekad yang kuat adalah tekad keputus asaan istri pertama dan tanggung jawab suaminya yang kuat, mereka yang menang,, kisah ini sangat mungkin terjadi…

    Balas

  45. gak ada orang yang seperti nabi, persis betul, gak ada, tapi syari’at itu bukan dibuat hanya untuk nabi..istri-istri nabi itu juga manusia biasa, yang diselimuti nafsu, tapi mereka siap berlatih untuk sempurna,, sebesar apa nilaimu, tergantung sesulit apa ujianmu..gitu aja sob, gak usah sok suci nyumpah serapah, suatu saat kau dicoba dengan sumpah serapahmu.semua ini pesan rasulullah saw (siapa yang menyumpah saudaranya tak akan mati sampai dia melakukan yang ia sumpah serapahkan hr ahmad, besarnya pahala/nilai bergantung besarnya ujian, klw Allah cinta pada suatu kaum, Allah uji mereka, klw yang diuji itu marah maka kemarahanlah yang ia dapat (mungkin sampai depresi, gila bunuh diri rasakanlah), klw yang diuji itu ridha, maka keridhaanlah yang ia dapat (hr hakim) simple aja sob hidup ini

    Balas

  46. Posted by diankurniasariningrum on Agustus 4, 2014 at 1:20 pm

    akhwat ini sdang galau..saya pun ikut merasakan kegundahan si akhwat. ukh…ana seorang istri dr suami yg menurut ana ga bgitu soleh,tp in sya alloh hatinya hanif. ana jg seorang ibu dr seorang anak..ana tau btapa besar pahala polygami. betapa maslahatnya polygami. dan ana pun ingin bs berbagi kbahagiaan rumah tangga ini dgn seseorang yg solihah. ana sgt mencntai swmi ana dan dia pun sgt mencintai ana. ana ingin swmi ana bahagia sbgaimana ia membahagiakan ana dlm pernikahan ini. tp sbg wanita…ana pnya rasa cemburu,ana punya rasa egois yg tak rela berbagi cinta dan tubuh swmi ana. setidaknya ana blm siap saat ini utk di ta’adud. Ana takut akan membenci madu ana…ana takut cinta ana akan pudar pd suami ana yg akhirnya membuat ana nusyuz. kapan siap???ana pun ga tau. ana mengerti wanita2 sprti anti jg ingin bahagia pnya suami…ingin merasakan indahnya biduk rumahtangga. seandainya kelak anti ditakdirkan mendapat jodoh sbg istri kedua…satu pesan saya, jgn anti bakar kecemburuan istri pertama… jgn anti pancing kemarahan istri pertama dgn memamerkan cnta swmi anti pd istri pertama. sebab istri pertama adalah teman hati swmi anti yg pertama,sblm mngenal anti,,,swmi anti hidup dr nol bersama istri pertamanya. membangun rmhtangga di atas kekurangan dlm keadaan bersabar dan setia di sisi swmi anti. hingga akhirnya…rizqi berlebih datang dan menghadirkan anti sbg permaisuri kedua dlm biduk rmh tangga itu. Dan anti sadarilah tempat anti…jgn merebut smua perhatian swmi hingga ia lupa pd istri pertamanya yg sdh usang,badanpun sudah tak se sexy dulu lg… Dan bila anti di rizqikan mnjd istri pertama yg di ta’adud.. maka pesan ana, sayangi adik madu anti. adik madu anti adl wanita malang yg tak mendpt kesempatan mjd istri pertama sprt anti.. ia wnta malang yg harus mendpt pandangan miris masyarakat krn ingin bahagia walau sdikit dgn mnjdi istri kdua. jgn biarkan rasa cemburumu membakar kasih syg di hatimu. Kasihanilah adik madumu, agar ia menghormatimu sbg kakak madunya. Bila swmimu cenderung padanya…wajar krna laki2 bila mndpt istri baru yg tentunya lbh cntik maka ia sprt anak kecil yg mendpt mainan baru…lbh greget bginya. Pengorbananmu tak akan sia sia…smua akan diganti oleh alloh… jgn benci adik madumu… jgn benci ia karena ia sdh byk menelan pandangan benci dr org2 yg anti sunnah. dan mohon pd alloh agar posisimu tak tergantikan oleh 70bidadari disyurga.. lbh baik trgantikan oleh seorang wanita di dunia yg tdk secantik bidadari syurga. hnya dg cara inilah engkau mampu mengalahkan kecantikan bidadari syurga.

    Balas

  47. Posted by LittleELF on Juni 17, 2015 at 3:16 pm

    Intinya restu dr ortu jg udeh,si cewenye pake paksa2 emaknye. Udh dr awal,dibilang jangan,lah tetep aje di buat luluh jg. Kalo emg emaknye dr awal,kaga restuin. Ya sebaiknye jgn. Ntuh akibat kaga dengerin kata ortu,restunye ALLAH restunye org tua. Org tua setuju,insyaALLAH semuanye lancar.

    Balas

  48. Posted by Senandung Mutiara Hikmah on Juli 26, 2015 at 1:35 pm

    Reblogged this on Senandung Mutiara Hikmah.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke zaskiA putri sucipto Batalkan balasan